MALANG - Persema Malang menang tipis 1-0 atas tim tamu Bali Devata dalam laga lanjutan Liga Primer Indonesia di Stadion Gajayana, Sabtu (12/3) malam.
Tim berjuluk Laskar Ken Arok itu terselamatkan oleh gol semata wayang Irfan Bachdim pada menit ke-87 yang gagal diantisipasi oleh penjaga gawang Bali Devata Ngurah Komang Arya Perdana.
Bali Devata nyaris membuyarkan impian anak asuh Timo Schuenemann itu jika pada menit-menit akhir babak kedua para pemain Bali Devata berkonsentrasi dan mampu menghalau tendangan Irfan Bachdim yang meluncur deras ke arah gawang Ngurah Komang Arya.
Selama 45 menit babak pertama pertandingan berlangsung monoton, serangan demi serangan yang dibangun kedua tim belum mampu membuahkan gol. Bahkan hingga turun minum pertandingan yang dipimpin wasit asal Macedonia Tiwkowshi Todor tersebut skor masih 0-0.
Memasuki awal-awal 45 menit babak kedua, kedua tim juga masih saling menjajaki karena keduanya sudah sama-sama tahu pola permainan masing-masing. Meski ada beberapa peluang yang membahayakan gawang kedua tim, tidak satupun yang mampu merobek jala gawang masing-masing.
Tidak diturunkannya pemain tengah Persema Robby Gaspar oleh Timo Schuenemann benar-benar membawa perubahan cukup drastis dan suplai bola yang bisa mengalir dengan baik, menjadi terhambat karena penggantinya Yogi Alfian belum mampu membagi bola dengan baik, sehingga suplai bola terpaksa dilakukan secara langsung mengarah ke lini depan.
Meski pertandingan berlangsung monoton, wasit asal Macedonia itu mengeluarkan lima kartu kuning yang dihadiahkan untuk M Kasan Soleh, Irfan Bachdim dan Kim Jeffry Kurniawan (Persema) serta Agus Purwanto dan Nengah Sulendra (Bali devata).
Pada menit ke-55 pertandingan sempat berhenti sekitar tiga menit karena penjaga gawang Bali Devata Ngurah Komang Arya Perdana mengeluarkan darah dari hidungnya setelah diterjang kaki Irfan Bachdim ketika mengamankan bola di area kotak penalti.
Setelah mendapatkan perawatan tim medis, Ngurah Komang bisa melanjutkan pertandingan kembali. Namun, tiga menit menjelang berakhirnya babak kedua atau menit ke-87 gawangnya harus kebobolan, sehingga target menggapai poin di kandang Persema harus pupus. (antara
Bali Devata nyaris membuyarkan impian anak asuh Timo Schuenemann itu jika pada menit-menit akhir babak kedua para pemain Bali Devata berkonsentrasi dan mampu menghalau tendangan Irfan Bachdim yang meluncur deras ke arah gawang Ngurah Komang Arya.
Selama 45 menit babak pertama pertandingan berlangsung monoton, serangan demi serangan yang dibangun kedua tim belum mampu membuahkan gol. Bahkan hingga turun minum pertandingan yang dipimpin wasit asal Macedonia Tiwkowshi Todor tersebut skor masih 0-0.
Memasuki awal-awal 45 menit babak kedua, kedua tim juga masih saling menjajaki karena keduanya sudah sama-sama tahu pola permainan masing-masing. Meski ada beberapa peluang yang membahayakan gawang kedua tim, tidak satupun yang mampu merobek jala gawang masing-masing.
Tidak diturunkannya pemain tengah Persema Robby Gaspar oleh Timo Schuenemann benar-benar membawa perubahan cukup drastis dan suplai bola yang bisa mengalir dengan baik, menjadi terhambat karena penggantinya Yogi Alfian belum mampu membagi bola dengan baik, sehingga suplai bola terpaksa dilakukan secara langsung mengarah ke lini depan.
Meski pertandingan berlangsung monoton, wasit asal Macedonia itu mengeluarkan lima kartu kuning yang dihadiahkan untuk M Kasan Soleh, Irfan Bachdim dan Kim Jeffry Kurniawan (Persema) serta Agus Purwanto dan Nengah Sulendra (Bali devata).
Pada menit ke-55 pertandingan sempat berhenti sekitar tiga menit karena penjaga gawang Bali Devata Ngurah Komang Arya Perdana mengeluarkan darah dari hidungnya setelah diterjang kaki Irfan Bachdim ketika mengamankan bola di area kotak penalti.
Setelah mendapatkan perawatan tim medis, Ngurah Komang bisa melanjutkan pertandingan kembali. Namun, tiga menit menjelang berakhirnya babak kedua atau menit ke-87 gawangnya harus kebobolan, sehingga target menggapai poin di kandang Persema harus pupus. (antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar