Info

INFO - CAFEBOLA - Agum Gumelar Ketua Komite Normalisasi PSSI : LPI Diakomodasi Sampai Kompetisi Berakhir, Selanjutnya Terserah Kongres - CAFEBOLA - Dua Legiun Asing Cendrawasih Papua Cedera Berat - CAFEBOLA - Luciano Leandro Segera Dampingi Sartono Anwar di Persibo Bojonegoro - CAFEBOLA - Kondisi Buruk Lapangan Masih Jadi Kendala Tampilkan Permainan - CAFEBOLA - Luciano Leandro: LPI Positif Bagi Sepakbola Indonesia - CAFEBOLA - Solo FC dan Manado United Tanam Pohon Perdamaian - CAFEBOLA - Endra Pras Umrah, Persebaya 1927 Bingung Pilih Kiper


Minggu, 24 April 2011

Perry N. Somah Cetak Hattrick, Bandung FC Menang 5-3

Kuningan – Stadion Mashoed Wisnusaputra, Kuningan, ternyata cukup bertuah bagi tuan rumah Bandung FC. Berkat hattrick Perry N. Somah (33’, 59’, 81’), gol M. Taufan (25’), dan Asep Mulyana (41’), maka Laskar Siliwangi itu menang telak 5-3 dari Real Mataram FC. Tiga gol balasan tim tamu dicetak oleh Eko Wijayanto (51, 61’) dan Fernando Gaston Soler (90’).Kemenangan Bandung FC juga berkat dukungan permainan apik Lee Hendrie. Setelah dalam beberapa pekan sebelumnya tak bermain akibat cedera, maka dalam laga kali ini mantan pemain Aston Villa itu bisa membela klubnya melawan Real Mataram pada Sabtu (23/4) sore. Pertandingan di kota Kuningan itu berlangsung dalam cuaca cerah, dan dipimpin wasit muda asal Filipina, Jayric Iligan.

Lee Hendrie sudah diplot untuk menjadi leader di lapangan. Ia bisa berkolabolarasi dengan gelandangKim Sang Duk. Bahkan ia juga mampu menjadi ujung tombak.

Kepiawaian Lee Hendrie langsung terbukti dengan operan manisnya ke M. Taufan pada menit ke-25, yang berbuah gol perdana bagi bandung FC. Lalu disusul dua gol lainnya dari striker Perry N. Somah melalui tendangan datar ke gawang Susanto, dan sepakan Asep Mulyana pada menit ke 41. Bandung FC unggul 3-0 di bababk pertama.

Sebenarnya tim tamu yang berjulukan Reds Army mendapat kesempatan membalas satu gol pada menit ke-36. Setelah Fernando Soler diganjal bek Nuralim di kotak penalti Bandung FC. Sayang, topskor sementara Liga Primer Indonesia (LPI) hingga pekan ke-16 ini gagal mengeksekusi penalti karena bola tendangannya masih bisa ditahan kiper gaek Kurnia Sandy.

Memasuki babak kedua, anak-anak asuhan pelatih Jose Basualdo mencoba membalik keadaan dengan melakukan serangan-serangan tajam ke gawang Kurnia Sandy. Usaha gigih mereka membuahkan hasil setelah striker Eko Wijayanto berhasil mencetak gol perdananya melalui sundulan pada menit ke-51.

Namun. Perry N. Somah yang tengah on fire memperbesar keunggulan Laskar Siliwangi dengan sebuah tendangan datar yang bersarang di gawang Santoso pada menit ke-59. Bandung FC unggul 4-1 atas Real Mataram.

Eko Wijayanto tak mau kalah, karena striker pengganti Andrid Wibawa yang cedera pada pekan lalu, itu malah menambah gol keduanya tujuh menit berselang. Tepatnya pada menit ke-66, Eko Wijayanto kembali membobol gawang Kurnia Sandy untuk kedua kalinya. Skor 4-2 untuk Bandung FC.

Perry N. Somah yang bermain gemilang pada laga ini mencetak aksi borong gol ketiganya pada menit ke-81. Skor 5-2 untuk Bandung FC. Namun, pada menit-menit akhir, Fernando Gaston Soler yang tak mau kehilangan muka sebagai mesin gol Reds Army, berhasil menunaikan tugasnya sebagai eksekutor tendangan tidak langsung di kotak penalti Bandung FC pada menit ke-90. Real Mataram memperkecil kekalahan jadi 5-3.

Menyoroti jalannya pertandingan, kedua pelatih mengeluhkan kepemimpinan wasit muda Jayric yang tidak tegas dan sering melakukan keputusan yang dianggap kontroversial. Keduanya menyatakan keluhan itu dalam konperensi pers usai pertandingan.

Menurut Jose Basualdo, pertandingan ini dianggapnya sebagai lelucon.”Karena wasit tak selalu mengeluarkan keputusan yang tepat. Akibatnya, para pemain dari kedua kubu tersulut emosinya, dan menghasilkan enam hingga tujuh kartu kuning,” kilah pelatih asal Argentina yang akrab dipanggil Pepe itu.

“Pertandingan yang mestinya berjalan bagus jadi memanas dan penuh emosi akibat keputusan-keputusan kontroversial dari wasit. Seharusnya ia bisa meredam emosi pemain. Bukan malah membangkitkannya. Kami takkan bisa bermain bagus dengan keadaan emosi seperti itu,” Pepe menambahkan.

Setali tiga uang, Agus Atha menyatakan kekecewaan yang sama terhadap kepemimpinan wasit yang dianggap buruk. ”Wasit tak mampu membuat pertandingan aman dan nyaman. Sehingga sepanjang pertandingan diwarnai kericuhan antar para pemain,” tukas asisten pelatih Bandung FC itu.

“Pertandingan kali ini menjadi evaluasi bagi wasit yang akan memimpin pertandingan LPI nantinya. Jangan sampai keputusan-keputusannya kontroversial, dan membuat amarah pemain tersulut. Wajar jika kami dan Real Mataram main ngotot karena sama-sama berburu kemenangan. Untuk itu diperlukan wasit yang baik dan tegas dalam mengambil keputusan,” tukas Agus Atha gamblang.

Dengan hasil ini, Bandung FC bisa bernafas agak lega karena poinnya menjadi 11, dari 14 laga yang dijalani. Untuk sementara peringkat bandung FC naik ke urutan 16 alias naik dua peringkat, melewati Tangerang Wolves dan Manado United yang sama-sama memiliki 10 poin. Jika Manado United menang atas Batavia Union besok (24/4), maka Manado United yang akan berada di atas Bandung FC.

Sementara Real Mataram yang tetap bertahan dengan raihan 13 poin, hanya lebih baik satu peringkat dari Bandung FC. Mereka berada di urutan ke-15 klasemen sementara LPI hingga pekan ke-16. Ternyata pergeseran posisi di papan bawah klasemen LPI juga berlangsung dinamis pada pekan ke-16 ini.

Hasil pertandingan lain: Persema 2-1 Medan Chiefs. Gol Persema dicetak oleh Seme Patrick (pen, 5’), dan M. Kamri (49’). Gol Medan Chiefs dicetak oleh Abdelhadi Laakkad (78’).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar