Info

INFO - CAFEBOLA - Agum Gumelar Ketua Komite Normalisasi PSSI : LPI Diakomodasi Sampai Kompetisi Berakhir, Selanjutnya Terserah Kongres - CAFEBOLA - Dua Legiun Asing Cendrawasih Papua Cedera Berat - CAFEBOLA - Luciano Leandro Segera Dampingi Sartono Anwar di Persibo Bojonegoro - CAFEBOLA - Kondisi Buruk Lapangan Masih Jadi Kendala Tampilkan Permainan - CAFEBOLA - Luciano Leandro: LPI Positif Bagi Sepakbola Indonesia - CAFEBOLA - Solo FC dan Manado United Tanam Pohon Perdamaian - CAFEBOLA - Endra Pras Umrah, Persebaya 1927 Bingung Pilih Kiper


Minggu, 24 April 2011

Solo FC Kalah, Dua Pemainnya Masuk Rumah Sakit

Solo – Gol tunggal Hendra Bayauw membuat Solo FC gagal mengamankan tiga poin kandang saat menjamu Jakarta FC di Stadion Manahan, Solo, Minggu (24/4) sore. Dalam laga pekan ke-16 Liga Primer Indonesia (LPI) itu, Bayauw menjebol gawang tuan rumah pada menit ke-83.Tambahan tiga angka membuat Jakarta FC semakin dekat dengan papan atas klasemen sementara dengan raihan 22 poin. Tim asuhan Bambang Nurdiansyah itu telah menjalani 13 pertandingan dengan hasil 6 kali menang, 4 kali kalah, dan 3 kali seri. Sedangkan tabungan poin Solo FC tetap 15, hasil 4 kali kemenangan, 3 kali seri, dan 7 kali kalah.

Seperti diprediksi semula, pertandingan kedua tim kuat ini berlangsung terbuka dan menarik. Solo FC mengandalkan duet Stevan Racic dan Zarko Lazetic dalam pola 4-4-2, sementara Jakarta FC terkesan bermain bertahan, dan hanya menempatkan Emanuel de Porras sebagai penyerang tunggal.

Baru berlangsung empat menit, pertandingan sudah memakan korban. M. Analis, pemain bertahan Solo FC, harus ditandu ke luar lapangan lantaran mengalami retak tulang tangan setelah terbanting ke tanah. Itu terjadi usai dia beradu bodi dengan De Porras. Posisi Analis lantas digantikan Edy Subagio.

Tujuh menit kemudian giliran Dian Fachrudin yang mendapat cedera serius. Kepala bagian belakang Dian robek sekitar enam sentimeter setelah berbenturan dengan salah seorang pemain lawan. Luka pemain gelandang itu akhirnya harus dijahit.

Jakarta FC mendapat peluang emas pertama pada menit ke-30 lewat titik putih, setelah salah seorang pemainnya dilanggar pemain tuan rumah. Namun, eksekusi De Porras berhasil digagalkan kiper Solo FC, Alexander Vrteski. Hingga turun minum kedudukan tetap 0-0.

Tim tamu baru berhasil memastikan keunggulan pada menit ke-83 lewat penyerang mudanya, Hendra Bayauw. Skor 1-0 ini tidak berubah sampai wasit meniup peluit.

Abraham EW Turangan dalam sesi jumpa pers usai pertandingan mengakui kekalaham timnya. "Ini pertandingan yang sangat sulit, tapi Jakarta FC tampil lebih bagus. Selamat untuk mereka," kata Direktur Operasional Solo FC yang akrab disapa Bram itu. Dia mengakui para pemain Solo FC gagal mengimbangi permainan dari kaki ke kaki yang diperagakan tim tamu. Di sisi lain, lemahnya dukungan dari lini tengah membuat barisan penyerang tuan rumah tidak bisa berbuat banyak. "Junet sebenarnya cedera, tapi kita paksa main," lanjutnya.

Soal cedera yang dialami M. Analis, Bram menjelaskan malam ini juga yang bersangkutan akan menjalani operasi. "Rencana operasinya jam 19.00," ujarnya. Menyusul kekalanan ini, pelatih Branko Babic tentu harus segera melakukan evaluasi menyeleluruh sebagai persiapan menghadapi pertandingan berikutnya Solo FC.

Di pihak tim tamu, Kol Pnb Ardhi Tjahjoko menolak bila timnya disebut bermain keras. "Keras tidak, tapi kalau cepat iya," kata Manajer Jakarta FC itu.

Kunci sukses Jakarta FC mengalahkan tuan rumah adalah membangun kerjasama tim yang solid, sementara pemain asing mampu saling mengisi. "Itu yang kami lakukan sore ini. Tapi, bagaimanapun kemenangan ini harus kami raih dengan susah payah," sambung Ardhi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar