Info

INFO - CAFEBOLA - Agum Gumelar Ketua Komite Normalisasi PSSI : LPI Diakomodasi Sampai Kompetisi Berakhir, Selanjutnya Terserah Kongres - CAFEBOLA - Dua Legiun Asing Cendrawasih Papua Cedera Berat - CAFEBOLA - Luciano Leandro Segera Dampingi Sartono Anwar di Persibo Bojonegoro - CAFEBOLA - Kondisi Buruk Lapangan Masih Jadi Kendala Tampilkan Permainan - CAFEBOLA - Luciano Leandro: LPI Positif Bagi Sepakbola Indonesia - CAFEBOLA - Solo FC dan Manado United Tanam Pohon Perdamaian - CAFEBOLA - Endra Pras Umrah, Persebaya 1927 Bingung Pilih Kiper


Minggu, 20 Maret 2011

Bintang Medan Kalahkan Solo FC 2 : 1

MEDAN – Meski sama-sama dirundung cedera pemain, Bintang Medan akhirnya dapat menaklukkan tamunya, Solo FC, dengan skor tipis 2-1. Dua gol Bintang Medan dicetak oleh Steve Pantelidis dan Cosmin Vansea. Sedangkan gol balasan Solo FC berasal dari tendangan penalti David Micevski. Laga pekan ke-11 Liga Primer Indonesia (LPI) itu berlangsung Minggu (20/3) malam di Stadion Teladan, Medan.Sebelum pertandingan, pelatih Bintang Medan asal Jerman, Michael Feichtenbeiner, mengaku masih prihatin dengan cederanya para pemain asing yang menjadi pilar timnya. ”Amine Kamoun dan Gutti Ribeiro sedang cedera. Padahal, mereka adalah pemain andalan kami,” ujar pelatih yang menguasai lima bahasa itu.

Ketiadaan keduanya membuat rapuh pertahanan klub asal Medan itu. Serangkaian kekalahan akhirnya mendera. Ditaklukkan Jakarta FC di kandang sendiri Minggu (20/2), serta kalah dalam laga tandang melawan Real Mataram (30/1), Semarang United (27/2), dan terakhir dengan Persibo (13/3).

Sejak pekan lalu, Bintang Medan telah diperkuat pemain asing anyar asal Australia, Steve Pantelidas. Meski dalam penampilan perdana Pantelidas, Bintang Medan menderita kekalahandari Persibo, Feichtenbeiner mengaku puas dengan penampilan Pantelidas. Karena itu, Pantelidas juga menjadi tumpuan dalam menghadapi Solo FC tadi.

Harapan Feichtenbeiner pun menjadi kenyataan. Steve Pantelidas, yang pernah bermain di Liga Australia itu, membuka gol pertama melalui tendangan bebas pada menit ke-12. Namun, Solo FC mendapat tendangan penalti pada menit ke-20, setelah pemain belakang Bintang Medan melakukan pelanggaran di kotak terlarang. David Micevski melakukan tugasnya dengan baik. Skor 1-1 bertahan hingga babak pertama usai.

Memasuki babak kedua, daya tahan para pemain Solo FC mulai mengendur. Ini dimanfaatkan dengan baik oleh para pemain Bintang Medan untuk melakukan serangan bertubi-tubi ke daerah pertahanan lawan. Gelombang serangan itu akhirnya berbuah gol, setelah striker asal Serbia, Cosmin Vansea, berhasil membobol gawang Solo FC pada menit ke-60. Keunggulan tuan rumah 2-1 bertahan hingga peluit akhir wasit tiup.

"Wajar jika menang, karena kami memang memegang kendali permainan dan banyak menyerang. Bahkan pada babak kedua, para pemain Solo FC turun staminanya dan jarang melakukan serangan. Hingga kiper kami banyak menganggur," ujar Dityo Pramono. Menurut CEO Bintang Medan itu.cedera dua pemain belakang yang jadi palang pintu kesebelasannya cukup tertutupi oleh kehadiran Steve Pantelidis yang dapat bermain sebagai stopper sekaligus gelandang.

Sementara itu, Kesit Budi Handoyo jelas kecewa dengan hasil ini. "Pekan lalu kami hanya imbang main di kandang, sekarang kalah saat tandang. Ini hasil yang mengecewakan," ujar CEO Solo FC itu.

Kesit mengakui kelemahan timnya akibat cederanya dua striker asing andalannya. Sementara penyerang lokal yang diharapkan jadi pengganti belum menunjukkan kemampuannya. "Akhirnya serangan kami tumpul, dan hampir tidak ada ancaman serius ke gawang Bintang Medan," Kesit menambahkan.

Kemenangan ini pantas membuat kubu Bintang Medan tersenyum. Nilai mereka kini sama dengan Solo FC, yaitu 11, namun lebih baik dalam selisih gol. Ini membuat peringkat klub asal Medan ini terangkat sedikit. (EKS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar