JAKARTA - Jakarta 1928 FC menang telak 3-0 atas tamunya, Manado United, pada pertandingan lanjutan Liga Primer Indonesia (LPI) di Stadion Cibinong, Bogor, Minggu (13/3/2011) sore.
Tiga gol tim tuan rumah diceploskan Cornelius Geddy pada menit ke-21, serta Emanuel de Porras menit ke-77 dan 79. Dengan kemenangan ini Jakarta FC yang telah menjalani tujuh laga dengan mengantongi 13 poin, hasil tiga kali menang, dan empat seri.
Baru pada menit ke-21, Geddy yang mendapat umpan terobosan dari Hendra Bayouw, membuka keunggulan tuan rumah. Tendangan kaki kirinya dari luar kotak penalti gagal diantisipasi kiper Manado United, Bogey Santoso. Empat menit kemudian San San nyaris saja menambah keunggulan Jakarta FC. Namun, tendangannya masih melesat sedikit di atas mistar gawang. Hingga turun minum kedudukan 1-0.
Gol kedua tuan rumah baru tercipta pada menit ke-77 lewat kaki de Porras. Ortiz yang berada di tengah lapangan memberikan umpan lambung kepada Ferdi Mose. Bola lantas dioper kepada de Porras yang berdiri tanpa pengawalan.
Satu menit kemudian, gol ketiga Jakarta FC tercipta dari titik penalti, setelah Dodi Wahyudi melakukan handsball di daerah terlarang Manado United. De Porras yang bertindak sebagai algojo, melakukan tugasnya dengan sempurna, hingga tuan rumah unggul 3-0.
Pelatih Manado United Muhammad Zein Alhadad mengakui timnya kalah kelas dari Jakarta FC, terutama pada lini tengah.
"Mereka berhasil mematikan Andi Supendi dan Jardel Santana, sehingga kami tidak bisa berbuat banyak. Jujur, sore ini tuan rumah tampil lebih baik," kata Muhammad Zein Alhadad.
Pelatih yang akrab disapa Mamak ini mengakui, mental para pemainnya drop setelah lahirnya gol pertama tuan rumah. Felix Yetna dan kawan-kawan sudah berusaha memberikan perlawanan maksimal, tapi lemahnya penyelesaian akhir membuat Manado United tidak mampu mencetak gol.
"Stamina pemain tuan rumah bagus, kita juga kalah kecepatan. Pertandingan sore ini memberi pelajaran pada Manado United tentang apa-apa yang harus dibenani sebelum menjalani pertandingan berikutnya," ulas Muhammad Alhadad, mantan pemain Niac Mitra,Surabaya itu.
Muhammad Alhadad juga berniat mencoba formasi baru dengan menurunkan lebih banyak pemain muda agar timnya bisa lebih bersaing dengan kontestan LPI lainnya.
"Sekalian kita ingin memberi kesempatan kepada pemain yang selama ini duduk di bangku cadangan. Beberapa di antara mereka masih muda dan punya kecepatan," ungkap Muhammad Alhadad.
Di pihak tuan rumah, Manajer Jakarta FC Kol PNB Ardhi Tjahjoko mengaku bersyukur atas kemenangan yang diraih Hamdi Ramdani dan kawan-kawan.
"Kita belum pernah kalah dalam tujuh kali pertandingan. Mudah-mudahan tren positif ini mampu dijaga oleh para pemain," kata Ardhi Tjahjoko. (antonius bramantoro/tribunnews)
Baru pada menit ke-21, Geddy yang mendapat umpan terobosan dari Hendra Bayouw, membuka keunggulan tuan rumah. Tendangan kaki kirinya dari luar kotak penalti gagal diantisipasi kiper Manado United, Bogey Santoso. Empat menit kemudian San San nyaris saja menambah keunggulan Jakarta FC. Namun, tendangannya masih melesat sedikit di atas mistar gawang. Hingga turun minum kedudukan 1-0.
Gol kedua tuan rumah baru tercipta pada menit ke-77 lewat kaki de Porras. Ortiz yang berada di tengah lapangan memberikan umpan lambung kepada Ferdi Mose. Bola lantas dioper kepada de Porras yang berdiri tanpa pengawalan.
Satu menit kemudian, gol ketiga Jakarta FC tercipta dari titik penalti, setelah Dodi Wahyudi melakukan handsball di daerah terlarang Manado United. De Porras yang bertindak sebagai algojo, melakukan tugasnya dengan sempurna, hingga tuan rumah unggul 3-0.
Pelatih Manado United Muhammad Zein Alhadad mengakui timnya kalah kelas dari Jakarta FC, terutama pada lini tengah.
"Mereka berhasil mematikan Andi Supendi dan Jardel Santana, sehingga kami tidak bisa berbuat banyak. Jujur, sore ini tuan rumah tampil lebih baik," kata Muhammad Zein Alhadad.
Pelatih yang akrab disapa Mamak ini mengakui, mental para pemainnya drop setelah lahirnya gol pertama tuan rumah. Felix Yetna dan kawan-kawan sudah berusaha memberikan perlawanan maksimal, tapi lemahnya penyelesaian akhir membuat Manado United tidak mampu mencetak gol.
"Stamina pemain tuan rumah bagus, kita juga kalah kecepatan. Pertandingan sore ini memberi pelajaran pada Manado United tentang apa-apa yang harus dibenani sebelum menjalani pertandingan berikutnya," ulas Muhammad Alhadad, mantan pemain Niac Mitra,Surabaya itu.
Muhammad Alhadad juga berniat mencoba formasi baru dengan menurunkan lebih banyak pemain muda agar timnya bisa lebih bersaing dengan kontestan LPI lainnya.
"Sekalian kita ingin memberi kesempatan kepada pemain yang selama ini duduk di bangku cadangan. Beberapa di antara mereka masih muda dan punya kecepatan," ungkap Muhammad Alhadad.
Di pihak tuan rumah, Manajer Jakarta FC Kol PNB Ardhi Tjahjoko mengaku bersyukur atas kemenangan yang diraih Hamdi Ramdani dan kawan-kawan.
"Kita belum pernah kalah dalam tujuh kali pertandingan. Mudah-mudahan tren positif ini mampu dijaga oleh para pemain," kata Ardhi Tjahjoko. (antonius bramantoro/tribunnews)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar