Info

INFO - CAFEBOLA - Agum Gumelar Ketua Komite Normalisasi PSSI : LPI Diakomodasi Sampai Kompetisi Berakhir, Selanjutnya Terserah Kongres - CAFEBOLA - Dua Legiun Asing Cendrawasih Papua Cedera Berat - CAFEBOLA - Luciano Leandro Segera Dampingi Sartono Anwar di Persibo Bojonegoro - CAFEBOLA - Kondisi Buruk Lapangan Masih Jadi Kendala Tampilkan Permainan - CAFEBOLA - Luciano Leandro: LPI Positif Bagi Sepakbola Indonesia - CAFEBOLA - Solo FC dan Manado United Tanam Pohon Perdamaian - CAFEBOLA - Endra Pras Umrah, Persebaya 1927 Bingung Pilih Kiper


Minggu, 27 Maret 2011

Kalahkan Manado United Persebaya 1927 Bayangi Persema Ke Puncak

SURABAYA - Persebaya 1927 masih terlalu tangguh bagi Manado United. Bermain di hadapan sekitar 17 ribu pendukung yang memadati Stadion Gelora 10 Nopember, Tambaksari, Surabaya, Minggu (27/3), Persebaya 1927 membungkam tim penghuni peringkat ke-17 kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI) itu 3-1. Tuan rumah baru bisa membuka kemenangan lewat gol Khusnul Yuli pada menit ke-45. Andrew Barisic menggandakan keunggulan menit ke-80, disambung gol penutup Arief Ariyanto dua menit menjelang selesainya waktu normal. Yardel Santana da Silva menjadi pencetak satu-satunya gol bagi Manado United pada masa injury time.

Menghadapi Persebaya 1927 yang menghuni peringkat tiga klasemen sementara, Manado United memainkan strategi bertahan total. Itu pula yang membuat Andik Vermansyah dan kawan-kawan kesulitan mencetak gol pada babak pertama.

Peluang pertama Persebaya 1927 lahir pada menit kedua melalui Andrew Barisic, namun sepakan penyerang asal Australia itu masih bisa ditepis kiper Manado United, Bogey Santoso. Dua menit kemudian gawang Manado United benar-benar bergetar oleh tendangan Michael Cvetkovski. Tapi gol itu dianulir, lantaran wasit Tikonski Todor dari Macedonia menganggap Barisic melakukan pelanggaran terhadap Bogey.

Praktis, hingga 20 menit babak pertama Persebaya 1927 memaksa tim tamunya main setengah lapangan. Banyak peluang tercipta, tapi belum satu pun yang bisa dikonversi menjadi gol.

Strategi Manado United menumpuk lima pemain di belakang benar-benar menyulitkan barisan penyerang Persebaya 1927 membuka keunggulan. Tim asuhan Muhammad Zein Alhadad itu hanya sesekali keluar sarang untuk melakukan serangan balik. Gol Persebaya akhirnya lahir pada menit ke-45 lewat tendangan keras Khusnul Yuli yang bersarang di pojok kanan gawang.

Memasuki babak kedua, ritme permainan tidak banyak berubah. Persebaya 1927 agresif melakukan gempuran, sementara Manado United tetap dengan taktik defensifnya. Pada menit ke-72, Taufiq menyodorkan bola matang ke mulut gawang. Sayang, terjadi salah persepsi antara Andik dan Barisic sehingga bola lebih dulu ditangkap kiper Manado United.

Guna lebih mendinamiskan lini tengah, pelatih Aji Santoso lantas memasukkan Jusmadi menggeser striker I Made Wirahadi. Sedangkan Andik Vermansyah didorong ke depan menemani Barisic. Selain itu, Mat Halil juga dimasukkan untuk menggantikan Khusnul Yuli, sedangkan John Tarkpor beroperasi di sayap kiri.

Hasilnya, pada menit ke-80 lahir gol kedua Persebaya 1927 lewat Barisic, yang meneruskan umpan Mat Halil. Ini adalah gol ketiga Barisic yang baru tiga minggu bergabung dengan Persebaya 1927.

Pada menit ke-88, giliran Arief Ariyanto yang menjebol gawang Manado United. Mendapat umpan Erol Iba, Arief lantas mengecoh Bogey Santoso, dan melesakkan bola saat gawang dalam keadaan kosong. Sedangkan gol pelipur lara tim tamu diceploskan Yardel Santana pada masa injury time.

"Sebuah pertandingan yang menarik, Manado United luar biasa bisa mengimbangi Persebaya 1927. Terus terang pada babak pertama kami kesulitan, karena mereka menerapkan permainan defensif," tutur Aji Santoso dalam sesi jumpa pers. Karena itulah, setelah melakukan evaluasi saat turun minum, Aji memasukkan Jusmadi dan Mat Halil. Setelah itu, Persebaya 1927 lebih banyak melakukan umpan-umpan dari sayap ke mulut gawang.

Sedangkan Muhammad Zein Alhadad dengan besar hati mengakui timnya memang kalah kelas. Kata pelatih yang akrab disapa Mamak ini, Persebaya adalah tim mapan dan telah lama melakukan persiapan. "Sedangkan kita masih banyak kekurangan di sana-sini. Tapi, tiga bulan ke depan saya optimistis tim kami akan lebih baik," kata Mamak.

Eks pelatih Deltras Sidoarjo itu melanjutkan, mental pemainnya langsung jatuh setelah lahirnya gol pertama Persebaya 1927. Saat itu hakim garis sudah mengangkat bendera karena mendapati Barisic off side, tapi wasit tidak menghentikan permainan. Pada saat yang sama, Khusnul Yuli melepaskan tendangan ke arah gawang Manado United yang akhirnya berbuah gol.

Mamak menepis penilaian bahwa timnya sengaja menerapkan strategi bertahan total. "Tidak betul itu. Kami pakai taktik serangan balik, tapi begitu diserang kita langsung konsentrasi total ke pertahanan," jelas mantan striker Niac Mitra, Surabaya itu. Sejak awal, Mamak juga menginstruksikan Amaral untuk menguasai lini tengah. Amaral sudah menjalankan tugas itu dengan baik. Tapi karena staminanya kedodoran, gelandang asal Brasil itu akhirnya kewalahan juga.

Ke depan, Mamak berharap ada penambahan pemain untuk mempertajam lini depan Manado United. "Kalau itu tidak memungkinkan, ya kita akan menggenjot striker yang ada dengan latihan lebih keras," tutup pelatih asal Surabaya ini.

Torehan kemenangan ini membuat Persebaya 1927 naik ke peringkat kedua klasemen sementara LPI dengan 23 poin, hasil 10 kali main, tujuh kali menang, dua kali seri, dan sekali kalah. Sementara Manado United terpuruk di dasar klasemen bersama Tangerang Wolves, Bandung FC, dan Cendrawasih Papua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar