Info

INFO - CAFEBOLA - Agum Gumelar Ketua Komite Normalisasi PSSI : LPI Diakomodasi Sampai Kompetisi Berakhir, Selanjutnya Terserah Kongres - CAFEBOLA - Dua Legiun Asing Cendrawasih Papua Cedera Berat - CAFEBOLA - Luciano Leandro Segera Dampingi Sartono Anwar di Persibo Bojonegoro - CAFEBOLA - Kondisi Buruk Lapangan Masih Jadi Kendala Tampilkan Permainan - CAFEBOLA - Luciano Leandro: LPI Positif Bagi Sepakbola Indonesia - CAFEBOLA - Solo FC dan Manado United Tanam Pohon Perdamaian - CAFEBOLA - Endra Pras Umrah, Persebaya 1927 Bingung Pilih Kiper


Minggu, 20 Maret 2011

Real Mataram Di Permalukan Persebaya 1927 FC 2 ; 6

SLEMAN – Dua pekan berturut-turut, Persebaya 1927 pesta gol di gawang lawan-lawannya. Jika pekan lalu sebagai tuan rumah mampu melesakkan empat gol ke gawang Aceh United, kini pada pekan ke-11 Liga Primer Indonesia (LPI), Minggu (20/3), Persebaya 1927 justru mempermalukan tuan rumah Real Mataram 6-2 di Stadion Maguwohardjo, Sleman.Real Mataram memang timpang, karena bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-30. Ali Machrus mendapat kartu merah karena menyikut Andik Vermansyah.

Lima gol laskar Bajul Ijo dicetak oleh Michael Cevkotski (13’), Rendi Irawan (26’ dan 52’), Andrew Barisic (43’), Andik Vermansyah (62’) dan Arief Ariyanto (87’). Gol balasan tuan rumah dicetak oleh Andrid (63’) dan Fernando Soler melalui tendangan penalti pada menit ke-84. Pertandingan yang dihadiri ribuan bonek dari Surabaya itu dipimpin wasit asing asal Macedonia, Drage Stojanovski.

Sejak awal,tim asuhan pelatih Aji Santoso itu menampilkan permainan cantik dengan formasi 4-3-1-2. Dengan percaya diri yang tinggi, mereka terus menekan Real Mataram. Duet penyerang I Made Wirahadi dan Andrew Barisic mendapat pasokan umpan-umpan dari gelandang yang dinamis dan kreatif, yaitu John Tarkpor, Taufik, dan Rendi Irawan.

Real Mataram mengimbanginya dengan permainan menyerang dan keras, dengan tetap menjunjung tinggi fair play.Meskipun berbeda peringkat klasemen, The Reds Army memberikan perlawanan yang sepadan. Sayang,perlawanan mereka kandas ketika harus bermain dengan 10 orang sejak menit ke-30,ketika Ali Machrus diusir wasit setelah menyikut Andik Vermansyah.

Sebelumnya, pada menit ke-13,Persebaya 1927 sudah unggul lebih dulu berkat gol Michael Cvetkovski yang menyambut tendangan bebas John Tapskor dari sisi kanan pertahanan Real Mataram.

Ketinggalan satu gol, anak asuhan Jose Basualdo melakukan serangan-serangan sporadis ke lini pertahanan tamunya. Sayang, Fernando Soler selaku striker utama tidak mendapat dukungan dari pemain lainnya. SeranganReal Mataram kerapkali kandas.

Bajul Ijo yang unggul jumlah dan kualitas pemain makin merajalela mengobrak-abrik lini pertahanan The Reds Army. Serangan yang bertubi-tubi berbuah gol lagi pada menit ke-26, setelah gelandang Rendi Irawan melesakkan tendangan keras dari luar kotak penalti yang tak dapat dijangkau kiper Arik Bachtiar. Kedudukan 2-0 untuk Persebaya 1927.

Unggul dua gol malah membuat Bajul Ijo makin haus gol. Dahaga mereka terpuaskan lagi berkat gol ketiga dari Andrew Barisic, yang mendapat umpan manis dari Erol FX Iba pada menit ke-43. Hingga babak pertama berakhir, skor tak berubah 3-0 untuk tim tamu.

Memasuki babak kedua, serangan Persebaya 1927 makin dominan. Pada menit ke-52, gelandang lincah Rendi Irawan kembaali melesakkan gol setelah mendapat umpan matang dari Andik Vermansyah.

Sementara gol kelima lahir dari kaki Andik Vermansyah pada menit ke-62. Gol Andik cukup spektakuler, karena gelandang lincah ini berhasil melewati tiga pemain Real Mataram, termasuk kiper Arik Bakhtiar. Lalu disusul oleh gol pamungkas Arief Ariyanto pada menit ke-87.

Sedangkan gol hiburan buat tuan rumah dibuat oleh penyerang pengganti Andrid, yang masuk pada babak kedua menggantikan Eko Wijayanto. Penyerang muda ini melakukan serangan solo, dan berhasil mencetak gol ke gawang Persebaya 1927 yang dijaga Afrianto pada menit ke-63. Lalu Fernando Soler menambah gol Real Mataram melalui titik penalti pada menit ke-84. Kedudukan 6-2 untuk Persebaya 1927 hingga wasit Drage Stojanovski meniup peluit tanda pertandingan berakhir.

Menanggapi kemenangan timnya, Lliano Mahardika mengungkapkan kegembiraannya. "Sesuai harapan, kami unggul dengan banyak gol. Karena tim kami senantiasa lapar gol," ujar CEO Persebaya 1927 itu.

Sedangkan Kusnadi, Manajer Tim Real Mataram, mengatakan pertandingan ini sekali lagi menjadi pengalaman yang berharga bagi timnya."Tim kami memang masih muda dan minim pengalaman. Namun, pertandingan berjalan seru, dan kami juga sering menyerang. Sayang, serangan-serangan kami selalu kandas. Sementara Persebaya malah berbuah gol," kilahnya.

Meski meraih tiga poin dan mendulang banyak gol, posisi Bajul Ijo di klasemen sementara pekan ke-11 LPI tidak berubah, yaitu tetap di posisi ketiga. Sebab, penghuni papan atas lainnya, Semarang United dan Persema, sama-sama berhasil mengalahkan lawan-lawannya. Sedangkan Real Mataram dapat disalip Bintang Medan, jika malam ini mereka dapat mengalahkan tamunya, Solo FC.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar