SEMARANG - Bertanding dalam cuaca hujan dan lapangan yang basah, Semarang United berhasil menjinakkan perlawanan tamunya, Real Mataram FC, dengan skor 1-0 dalam lanjutan kompetisi Liga Primer Indonesia di Stadion Jatidiri Semarang, Minggu (13/3/2011).Gol tunggal Blue Devils dicetak oleh Amarildo Souza dari tendangan bebas pada menit ke 3.
Gol cepat Semarang United berawal dari pelanggaran oleh pemain belakang Real Mataram yang menghasilkan tendangan bebas bagi tuan rumah. Amarildo Souza memaksimalkan peluang emas itu dengan baik, setelah tendangannya berhasil melewati pagar betis The Reds Army dan meluncur mulus ke sisi gawang yang dijaga kiper Arif Bachtiar. Skor 1-0 untuk Blue Devils.
Pada menit ke-33, sebuah pelanggaran di kotak penalti Real Mataram terhadap Fortes berbuah penalti. Sayang, penalti Fortes gagal karena kiper Arif Bachtiar secara cerdik membaca arah tendangannya, dan berhasil menangkapnya. Semenit sebelumnya Quintieri yang sudah berhadapan dengan Arif Bachitiar juga gagal mendulang gol.Hingga akhir babak pertama, kedudukan 1-0 untuk Semarang United
Masuk paruh kedua, tendangan bebas Fenando Soler pada menit ke-53 dekat kotak penalti justru diumpankan ke Eko yang berdiri bebas di depan gawang Blue Devils. Peluang emas itu gagal masuk ke gawang, karena berhasil direspon dengan baik oleh kiper Yoga Wahyu Utama.
Akibat tempo permainan tinggi di paruh pertama dan kondisi lapangan yang buruk, membuat kondisi para pemain kedua kesebelasan turun drastis pada babak kedua. Tak heran jika tempo permainan jadi berjalan lamban dan tidak lagi menghasilkan serangan-serangan yang berarti bagi kedua kubu. Tak muncul lagi banyak peluang emas seperti pada babak pertama.
Hingga wasit Jayric Illigan meniup peluit akhir, skor akhir tidak berubah 1-0 untuk Semarang United. Dengan demikian, Blue Devils sukses menjaga laga kandangnya dengan kemenangan. Dalam lima laga kandang, klub kota pelabuhan di Jateng ini selalu berhasil meraih tiga poin.
Bahkan dalam klasememen sementara pekan ke-10 LPI , Semarang United mampu menggeser Bali Devata yang kemarin kalah dari pemuncak klasemen, Persema, 1-0. Semarang United kini bertengger di urutan kedua dengan raihan 18 poin.
Menanggapi kemenangan timnya, CEO Semarang United Aris Mustafa bersyukur karena timnya mampu menjaga tradisi menang di kandang.
"Kemenangan ini menjadi modal berharga menjaga moral tim untuk bertahan di papan atas LPI. Meski kami akui, permainan tidak berkembang karena kondisi lapangan yang buruk," ungkap Aris Mustafa.
Sementara itu Manajer Real Mataram Kusnadi senada dengan Aris. Ia sepakat, permainan The Reds Army juga melempem akibat kondisi lapangan yang basah dan licin.
"Akibatnya, umpan-umpan pemain banyak salah. Kami memang belum beruntung, karena tak dapat menyelesaikan peluang dengan baik. Selain itu, kepemimpinan wasit juga meragukan," tutur Kusnadi.
Hasil buruk di kandang lawan ini membuat Real Mataram harus berjuang keras pada laga-laga berikutnya agar mampu merangsek ke papan tengah klasemen sementara LPI. (antonius bramantoro/tribunnews)
Gol cepat Semarang United berawal dari pelanggaran oleh pemain belakang Real Mataram yang menghasilkan tendangan bebas bagi tuan rumah. Amarildo Souza memaksimalkan peluang emas itu dengan baik, setelah tendangannya berhasil melewati pagar betis The Reds Army dan meluncur mulus ke sisi gawang yang dijaga kiper Arif Bachtiar. Skor 1-0 untuk Blue Devils.
Pada menit ke-33, sebuah pelanggaran di kotak penalti Real Mataram terhadap Fortes berbuah penalti. Sayang, penalti Fortes gagal karena kiper Arif Bachtiar secara cerdik membaca arah tendangannya, dan berhasil menangkapnya. Semenit sebelumnya Quintieri yang sudah berhadapan dengan Arif Bachitiar juga gagal mendulang gol.Hingga akhir babak pertama, kedudukan 1-0 untuk Semarang United
Masuk paruh kedua, tendangan bebas Fenando Soler pada menit ke-53 dekat kotak penalti justru diumpankan ke Eko yang berdiri bebas di depan gawang Blue Devils. Peluang emas itu gagal masuk ke gawang, karena berhasil direspon dengan baik oleh kiper Yoga Wahyu Utama.
Akibat tempo permainan tinggi di paruh pertama dan kondisi lapangan yang buruk, membuat kondisi para pemain kedua kesebelasan turun drastis pada babak kedua. Tak heran jika tempo permainan jadi berjalan lamban dan tidak lagi menghasilkan serangan-serangan yang berarti bagi kedua kubu. Tak muncul lagi banyak peluang emas seperti pada babak pertama.
Hingga wasit Jayric Illigan meniup peluit akhir, skor akhir tidak berubah 1-0 untuk Semarang United. Dengan demikian, Blue Devils sukses menjaga laga kandangnya dengan kemenangan. Dalam lima laga kandang, klub kota pelabuhan di Jateng ini selalu berhasil meraih tiga poin.
Bahkan dalam klasememen sementara pekan ke-10 LPI , Semarang United mampu menggeser Bali Devata yang kemarin kalah dari pemuncak klasemen, Persema, 1-0. Semarang United kini bertengger di urutan kedua dengan raihan 18 poin.
Menanggapi kemenangan timnya, CEO Semarang United Aris Mustafa bersyukur karena timnya mampu menjaga tradisi menang di kandang.
"Kemenangan ini menjadi modal berharga menjaga moral tim untuk bertahan di papan atas LPI. Meski kami akui, permainan tidak berkembang karena kondisi lapangan yang buruk," ungkap Aris Mustafa.
Sementara itu Manajer Real Mataram Kusnadi senada dengan Aris. Ia sepakat, permainan The Reds Army juga melempem akibat kondisi lapangan yang basah dan licin.
"Akibatnya, umpan-umpan pemain banyak salah. Kami memang belum beruntung, karena tak dapat menyelesaikan peluang dengan baik. Selain itu, kepemimpinan wasit juga meragukan," tutur Kusnadi.
Hasil buruk di kandang lawan ini membuat Real Mataram harus berjuang keras pada laga-laga berikutnya agar mampu merangsek ke papan tengah klasemen sementara LPI. (antonius bramantoro/tribunnews)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar