CIBINONG – Tim debutan Liga Primer Indonesia (LPI), Bogor Raya FC, berhasil menumbangkan Pasukan Ramang, PSM, 2-0. Laga di Stadion Cibinong, Bogor, Sabtu (19/3) sore itu mulai mendapat perhatian dari para pendukung Laskar Kujang. Laga ini dimulai dengan mengheningkan cipta untuk Faizal Amin, Asisten Manajer PSM yang meninggal dunia beberapa hari lalu.Gol pertama Bogor Raya dicetak oleh Isoewardi pada menit ke-29. Sedangkan gol kedua dicetak pemain pengganti Robby Mariandy pada menit ke-2 masa injury time. Robby sekaligus mendapat kartu kuning, karena usai mencetak gol ia langsung mencopot bajunya. Tak pelak, dua gol kemenangan ini disambut begitu meriah oleh Boramania, suporter pendukung Bogor Raya.
Pelatih PSM, Wilhelmus Rijbergen, mengaku anak asuhnya bermain tidak biasa. “Ini adalah pertandingan PSM terburuk selama bermain di LPI,’’ ujar Wim, panggilan pelatih asal Belanda itu. Wim mengaku merasa aneh dengan permainan anak asuhnya. Sepertinya mereka baru bergabung dan baru bermain bola. “Untuk hasil seri saja tidak pantas,” ujarnya, usai pertandingan.
“Kekalahan ini akibat tidak adanya komunikasi, “ Wim menambahkan . Menurut Wim, sangat sulit untuk menjelaskan pola permainan kepada pemain. Dia mengaku, dua gol tersebut merupakan kesalahan dari para pemainnya, terutama pemain belakang. Gol pertama akibat Fadly Hariri gagal mengantisipasi bola, sedangkan gol kedua akibat Goran Subara juga salah melihat datangnya bola. Kedua pemain itu berposisi sebagai bek.
Jalannya pertandingan itu sendiri berjalan cukup menarik. Hingga pertengahan babak pertama, PSM melakukan operasi jebakan offside, dan hasilnya cukup manjur. Beberapa pemain Bogor Raya tak bisa berkutik dibuatnya. Namun, gol yang diharapkan pendukung Bogor Raya akhirnya datang juga, terjadi setelah Nofrizal mengirim umpan samping yang kemudian diolah Luciano Rimoldi. Sedetik kemudian bola dioper ke Isoewardi, dan haislnya gol pertama untuk Bogor Raya.
PSM sendiri tak kalah garang membahayakan gawang Agus Rohman. Duet Andi Oddang dan Richard Knopper, dibantu Marwan Sayedeh, berkali-kali membuat deg-degan pendukung Bogor Raya. Sayang, semuanya tak membuahkan gol.
Di babak kedua, kedua tim tak mengendurkan tempo permainan. Namun, berbagai peluang gagal tercipta. Barulah pada masa injury time, lewat operan panjang Luciano dari samping, segera disambut Robby Mariandy dengan sundulan, hingga membuat jala Pasukan Ramang bergetar untuk kedua kali.
Pelatih Bogor Raya, John Arwandy, sangat berterima kasih kepada anak buahnya karena telah memetik kerja keras selama ini. “Koletivitas anak-anak dalam menyerang dan bertahan sangat baik. Anak-anak sudah semakin dewasa, apalagi ini menghadapi PSM,” tukas mantan pelatih PSP dan Semen Padang ini.
John Arwandi mengaku sangat beruntung meraih tiga angka dalam laga ini. Namun, ia mengingatkan bahwa kompetisi masih panjang. “Saya minta anak-anak jangan puas, meski PSM tak beruntung,” katanya. “Kami tetap bekerja keras menghadapi laga-laga berikutnya.”
Hasil pertandingan lain: Cendrawasih Papua 1-5 Persema. Gol Persema dicetak oleh Han Sang Min (4‘), Reza Mustofa Ardiansyah (14’, 37’), M. Kamri (55’), dan Jaaya Teguh Angga (84”). Sedangkan gol Cendrawasih Papua dilesakkan Marcio da Silva (pen.23’). Bali Devata 0-1 Batavia Union. Gol Batavia Union dicetak oleh Tantan (33’). (RIZ)www.ligaprimerindonesia.co.id
Pelatih PSM, Wilhelmus Rijbergen, mengaku anak asuhnya bermain tidak biasa. “Ini adalah pertandingan PSM terburuk selama bermain di LPI,’’ ujar Wim, panggilan pelatih asal Belanda itu. Wim mengaku merasa aneh dengan permainan anak asuhnya. Sepertinya mereka baru bergabung dan baru bermain bola. “Untuk hasil seri saja tidak pantas,” ujarnya, usai pertandingan.
“Kekalahan ini akibat tidak adanya komunikasi, “ Wim menambahkan . Menurut Wim, sangat sulit untuk menjelaskan pola permainan kepada pemain. Dia mengaku, dua gol tersebut merupakan kesalahan dari para pemainnya, terutama pemain belakang. Gol pertama akibat Fadly Hariri gagal mengantisipasi bola, sedangkan gol kedua akibat Goran Subara juga salah melihat datangnya bola. Kedua pemain itu berposisi sebagai bek.
Jalannya pertandingan itu sendiri berjalan cukup menarik. Hingga pertengahan babak pertama, PSM melakukan operasi jebakan offside, dan hasilnya cukup manjur. Beberapa pemain Bogor Raya tak bisa berkutik dibuatnya. Namun, gol yang diharapkan pendukung Bogor Raya akhirnya datang juga, terjadi setelah Nofrizal mengirim umpan samping yang kemudian diolah Luciano Rimoldi. Sedetik kemudian bola dioper ke Isoewardi, dan haislnya gol pertama untuk Bogor Raya.
PSM sendiri tak kalah garang membahayakan gawang Agus Rohman. Duet Andi Oddang dan Richard Knopper, dibantu Marwan Sayedeh, berkali-kali membuat deg-degan pendukung Bogor Raya. Sayang, semuanya tak membuahkan gol.
Di babak kedua, kedua tim tak mengendurkan tempo permainan. Namun, berbagai peluang gagal tercipta. Barulah pada masa injury time, lewat operan panjang Luciano dari samping, segera disambut Robby Mariandy dengan sundulan, hingga membuat jala Pasukan Ramang bergetar untuk kedua kali.
Pelatih Bogor Raya, John Arwandy, sangat berterima kasih kepada anak buahnya karena telah memetik kerja keras selama ini. “Koletivitas anak-anak dalam menyerang dan bertahan sangat baik. Anak-anak sudah semakin dewasa, apalagi ini menghadapi PSM,” tukas mantan pelatih PSP dan Semen Padang ini.
John Arwandi mengaku sangat beruntung meraih tiga angka dalam laga ini. Namun, ia mengingatkan bahwa kompetisi masih panjang. “Saya minta anak-anak jangan puas, meski PSM tak beruntung,” katanya. “Kami tetap bekerja keras menghadapi laga-laga berikutnya.”
Hasil pertandingan lain: Cendrawasih Papua 1-5 Persema. Gol Persema dicetak oleh Han Sang Min (4‘), Reza Mustofa Ardiansyah (14’, 37’), M. Kamri (55’), dan Jaaya Teguh Angga (84”). Sedangkan gol Cendrawasih Papua dilesakkan Marcio da Silva (pen.23’). Bali Devata 0-1 Batavia Union. Gol Batavia Union dicetak oleh Tantan (33’). (RIZ)www.ligaprimerindonesia.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar