Info

INFO - CAFEBOLA - Agum Gumelar Ketua Komite Normalisasi PSSI : LPI Diakomodasi Sampai Kompetisi Berakhir, Selanjutnya Terserah Kongres - CAFEBOLA - Dua Legiun Asing Cendrawasih Papua Cedera Berat - CAFEBOLA - Luciano Leandro Segera Dampingi Sartono Anwar di Persibo Bojonegoro - CAFEBOLA - Kondisi Buruk Lapangan Masih Jadi Kendala Tampilkan Permainan - CAFEBOLA - Luciano Leandro: LPI Positif Bagi Sepakbola Indonesia - CAFEBOLA - Solo FC dan Manado United Tanam Pohon Perdamaian - CAFEBOLA - Endra Pras Umrah, Persebaya 1927 Bingung Pilih Kiper


Kamis, 31 Maret 2011

SUFC : Ke Jakarta Ibarat Datangi Kandang Macan

Jakarta – Ibarat mendatangi kandang singa, seperti itulah Semarang United saat dijamu Jakarta FC pada laga pekan ke-13 Liga Primer Indonesia (LPI), Sabtu (2/4) sore. Soalnya, Jakarta FC sedang galak-galaknya. Menjadi tamu saja pekan lalu, mereka berhasil menekuk tuan rumah PSM dengan skor telak 4-1. Apalagi nanti bermain di kandang sendiri.

Karena itu, Edy Paryono mencanangkan posisi lebih waspada pada kesebelasannya yang akan bertandang ke Stadion Lebak Bulus, Jakarta Selatan. “Terus terang, kami ekstra waspada dan harus mempersiapkan diri dengan baik,” pelatih Semarang United itu menegaskan.

Edy mengakui tak ada persiapan khusus untuk menangkal dan meredam serangan De Porras dan kawan-kawan. ”Kami hanya berusaha meningkatkan motivasi pemain, dan menginstruksikan agar bermain lebih optimal,” tambahnya. Ia bisa bernafas lega, karena pasukan yang dipimpin Amarildo Souza siap meladeni permainan Jakarta FC.

Barisan depan Semarang United juga punya pilihan. Sebut saja Simone Quintieri, Komang Mariawan, atau Amancio Fortes.”Pokoknya, jika pemain kami dapat mengoptimalkan kemampuannya, kami yakin bisa menang!” pria yang biasa disapa EP itu menegaskan.

Sementara itu, Bambang Nurdiansyah mengaku sudah memiliki strategi tersendiri untuk mengatasi tamunya. “Kami memang sudah mempelajari kelebihan dan kelemahan Semarang United. Namun, fokus kami lebih ditujukan untuk memperbaiki kelemahan kami sendiri, dan mengoptimalkan kelebihannya,” ujar pelatih Jakarta FC itu.

Menurut pria yang pernah menjajal kehebatan legenda sepakbola Diego Maradona itu, Jakarta FC akan mengandalkan kolektivitas tim. .”Kami tak bergantung pada De Porras, karena ia tak berarti apa-apa tanpa dukungan pemain lainnya,” tambah mantan pemain nasional Indonesia itu.

Bambang Nurdiansyah menilai, lini tengah kedua kubu sangat penting karena perebutan lini tengah bisa jadi kunci permainan. Ia mengaku waspada juga dengan para pemain asing Semarang United, seperti Amarildo Souza dan Amancio Fortes. Ia yakin, dengan kolektivitas tim tadi, maka ketangguhan keduanya dapat diatasi.

“Jakarta FC adalah tim baru yang sebagian pemainnya berasal dari tentara, ditambah para pemain muda berbakat dan pemain asing berpengalaman,” paparnya. “Untuk itu, kami terus berusaha memperbaiki diri agar Jakarta FC diperhitungkan lawan.”

Melihat kinerjia klub ibukota itu, tak berlebihan jika Jakarta FC sudah menjadi salah satu tim yang menakutkan lawan di kompetisi LPI yang berlangsung seru. Jakarta FC mempunyai catatan bermain yang mengesankan. Dari 9 kali main, 4 kali menang, 4 kali imbang, dan sekali kalah dengan mengumpulkan 16 poin.

Namun, Semarang United memiliki torehan jauh lebih baik. Dari 10 kali bermain, anak asuhan Edy Paryono itu sukses mendulang 7 kemenangan, dan 3 kali kalah. Mereka berhasil meraup 21 poin. Sayang, Semarang United baru saja kalah dari Persibo di kandangnya sendiri. Padahal, sebelumnya Stadion Jatidiri bersih dari noda kekalahan.

Data di atas memang hanyalah catatan di atas kertas. Laga yang sesunguhnya dapat pemirsa Indosiar nikmati lewat tayangan langsung, Sabtu (2/4), mulai pukul 15.00 WIB. Apakah De Porras kembali akan mengamuk, dan mencetak hattrick? Atau malah sebaliknya, Souza dan kawan-kawan yang akan meruntuhkan kedigdayaan Jakarta FC. Kita lihat nanti! (EKS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar