Info

INFO - CAFEBOLA - Agum Gumelar Ketua Komite Normalisasi PSSI : LPI Diakomodasi Sampai Kompetisi Berakhir, Selanjutnya Terserah Kongres - CAFEBOLA - Dua Legiun Asing Cendrawasih Papua Cedera Berat - CAFEBOLA - Luciano Leandro Segera Dampingi Sartono Anwar di Persibo Bojonegoro - CAFEBOLA - Kondisi Buruk Lapangan Masih Jadi Kendala Tampilkan Permainan - CAFEBOLA - Luciano Leandro: LPI Positif Bagi Sepakbola Indonesia - CAFEBOLA - Solo FC dan Manado United Tanam Pohon Perdamaian - CAFEBOLA - Endra Pras Umrah, Persebaya 1927 Bingung Pilih Kiper


Sabtu, 02 April 2011

Bali De Vata di Tahan Imbang Tangerang Wolves

 Gianyar – Berada pada posisi papan atas klasemen sementara, tak menjamin Bali Devata akan dengan mudah menekuk lawan yang berada di peringkat bawah. Buktinya, dalam laga kandang di Stadion Kapten Dipta, Gianyar, Sabtu (2/4) sore, tim berjuluk Laskar Naga Banda itu justru ditahan imbang tamunya, Tangerang Wolves, 2-2. Bagi Bali Devata, hasil ini terasa menyesakkan. Maklum, Wolves saat ini adalah penghuni peringkat ke-17 klasemen Liga Primer Indonesia (LPI). Lebih sedih lagi, tuan rumah sempat unggul 1-0 sebelum disamakan menjadi 1-1, lantas unggul lagi 2-1, dan pada menit ke-89 skor akhirnya berubah jadi 2-2.

Adalah Junaedi, pemain belakang Tangerang Wolves, yang membuyarkan rencana pesta kemenangan Bali Devata. Pemain belakang itu mencetak gol lewat tendangan jarak jauh, yang gagal diantisipasi kiper tuan rumah, Ngurah Arya Perdana.

Satul gol Wolves lainnya disumbang Luis Feitoza pada menit ke-20. Sedangkan dua gol tuan rumah dicetak Ali Parhizi pada menit ke-12, dan Edi Supriyono menit ke-86.

Dipimpin wasit Markus Wearner (Jerman), Bali Devata mengawali pertandingan dengan optimisme tinggi. Tim yang dibesut Willy Scheepers itu gencar melakukan serangan dengan striker tunggal Ilija Spasojevic. Aksi Spaso didukung penuh oleh Raphael Maitimo, Ali Parhizi, Nyoman Armawan, serta Mulky Hakim yang beroperasi di lini kedua.

Hasilnya, pada menit ke-12 tuan rumah sudah unggul lewat Ali Parhizi. Tapi kemenangan itu hanya berumur delapan menit, karena Luis Feitoza berhasil mengoyak jala gawang Bali Devata lewat tendangan jarak jauh. Wolves, yang menaruh Kurniawan Dwi Yulianto dan Wallace da Silva sebagai tombak kembar, ternyata juga cukup membuat repot benteng pertahanan tuan rumah.

Pada babak kedua, saling serang masih terjadi. Bali Devata yang tidak ingin malu di depan sekitar 5.000 pendukung fanatiknya, berusaha meningkatkan gempuran. Benteng pertahanan Wolves yang dikomandani sang kapten Taryana Sopandi, dipaksa main tanpa kompromi sekaligus hati-hati agar gawang Suhendra Heryanto tidak terkoyak lagi. Namun, pertahanan mereka bobol juga oleh gol Edi Supriyono dua menit menjelang waktu normal berakhir. Siapa sangka pesta kemenangan Bali Devata yang sudah di depan mata itu malah digagalkan Junaedi.

Jelas, hasil imbang ini membuat kubu tuan rumah tertunduk lesu. “Kurang puas, tapi inilah sepakbola,” cetus Manajer Bali Devata, Made Raymond, usai pertandingan.

Made Raymond menyebut lahirnya kedua gol balasan tim lawan akibat kurangnya konsentrasi lini belakang yang diisi Guillermo Sergio Imhoff, Ketut Mahendra, Ngurah Sulendra, serta Jun Hee Bok. “Mereka kurang fokus, dan kehilangan konsentrasi. Selain itu, sedikit banyak gol itu lahir akibat kesalahan kiper kami,” sambung Raymond.

Sebaliknya, Deca dos Santos mengucapkan terimakasih kepada para pemainnya yang berjuang maksimal. Victor Hugo dan kawan-kawan tidak rendah diri walau melawan tim papan atas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar